by
Medan, 2/11 - Permintaan ekspor biji pinang Sumatera Utara dari berbagai negara tetap menguat atau masih terus banyak termasuk oleh Thailand yang juga penghasil komoditas tersebut.
Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia di Medan,Minggu, mengatakan, volume ekspor pinang Sumut hingga Agustus 2014 sudah mencapai 8.205 ton senilai 9,586 juta dolar AS.
Ekspor pinang Sumut antara lain ke Bangladesh, Thailand, Srilanka dan Vietnam.
"Yang paling menyenangkan, ekspor ke Thailand karena negara itu juga penghasil pinang juga seperti Indonesia," katanya.
Fitra menyebutkan, Indonesia memang masuk dalam golongan negara terbesar penghasil pinang dengan sentra produsen utama di Sumut.
Pinang itu sendiri untuk keperluan industri mulai obat-obatan, pewarna pakaian, minuman hingga permen.
Dia menjelaskan, bagi Sumut sendiri, pinang termasuk salah satu komoditas unggulan di kelompok barang ekspor hasil pertanian.
Adapun tanaman itu masih dikembangkan di tengah masyarakat atau petani mulai Deliserdang, Serdangbedagai dan Langkat.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut, Sofyan Subang menyebutkan, Sumut memiliki banyak hasil komoditas yang dibutuhkan industri khususnya di luar negeri.
Selain pinang, antara lain ada minyak atsiri, karet, sawit, kopi dan biji coklat.
"Ekspor komoditas itu sudah berlangsung lama dan masih tetap diminati karena walau di negara lain memiliki produksi yang sama, produk Sumut tersebut memiliki aroma dan rasa yang khas," katanya.
(Antara)-(DT)