Artikel

15JAN2016

Pemprov Sumut Ajak Investor Tiongkok Tingkatkan Investasi

Medan, 14/1 - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap investasi Republik Rakyat Tiongkok atau RRT di daerah itu bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan proyek strategis yang sedang dikembangkan.

"Ajakan untuk meningkatkan investasi sudah disampaikan dalam pertemuan dengan 13 investor asal RRT yang sudah berinvestasi di Sumut dan Konjen RRT di Sumut," kata Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Kamis.

Sebanyak 13 perusahaan yang berinvestasi di Sumut itu antara lain China Harbour Engineering Co.Ltd (proyek jalan Tol Medan-Kualanamu), Shanghai Electric Power Contruction Co.Ltd (pembangkit listrik 2x150 MW di KIM) dan Guangdong Power Engineering (Pembangkit Listrik Pangkalan Susu tahap I, 2x150 MW).

Pertemuan yang difasilitasi Konjen RRT di Medan, Zhu Honghai itu bertujuan mendiskusikan peningkatan kerja sama dan memanfaatkan peluang bisnis ke depannya termasuk membicarakan solusi dari masalah yang bisa mengganjal investasi di Sumut.

Menurut Erry, banyak proyek strategis. yang bisa menjadi tempat investasi pengusaha RRT.

Mulai pengembangan transportasi publik, pembangunan kawasan industri dan pelabuhan internasional Kuala Tanjung, pengembangan hilirisasi alumunium di Batubara, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan Kawasan Strategis Nasional Danau Toba.

"PT Inalum misalnya akan segera membangun pembangkit listrik 700 MW untuk mendukung peleburan," kata Erry.

Erry mengatakan, Pemprov Sumut akan berupaya sebisanya menekan hambatan investasi.

"Bila ada persoalan yang memerlukan dukungan Pemprov Sumut. Investor maupun pemerintah kabupaten/kota bisa membicarakan ke Pemprov maupun ke pihak Konjen untuk bisa dicarikan solusi" ujar Erry.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Hj Purnama Dewi, mengatakan, investasi RRT di Sumut masih tergolong minim.

Dari rencana investasi RRT senilai 368,75 juta dolar AS, baru terealisasi 8,44 juta dolar AS.

"Investasi RRT masih berpeluang besar dilakukan di Sumut," ujar Purnama.

Konjen RRT untuk Medan, Zhu Honghai mengatakan, pada tahun 2015 hubungan RRT dengan Indonesia sudah semakin diperkuat dengan kerja sama yang lebih luas.

Indonesia , kata dia, merupakan mitra perdagangan nomor satu RRT selama dua tahun berturut-turut. Untuk di Pulau Sumatera terdata 46 perusahaan dan 42 proyek yang dikerjakan investor RRT.

"Khusus untuk Sumut terdapat 13 proyek dan akan terus ditingkatkan," ujar Zhu Honghai.

(Antara)-(DT)