by
Medan, 17/11 - Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menerima audiensi pengurus daerah Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) dan Himpunan Ahli Teknik Konstruksi Indonesia (Hatsindo) Sumut, di Lantai 10 Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (17/11).
Adapun saat itu Ketua Askonas Sumut Rikson Sibuea ST melaporkan kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Askonas dan Hatsindo Sumut yang berlangsung hari ini, Selasa (18/11) di Hotel Pardede, Jalan Juanda Medan.
Rikson Sibuea yang didampingi Sekretaris Askonas Sumut David Fernando Nababan, Sekretaris Hatsindo Sumut Novedis Purba ST, Kabid Humala Tanjung SE dan Ir Ronald Butarbutar, juga meminta arahan dan bimbingan dari Gubsu untuk pembekalan para anggota menghadapi penetrasi asing di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Momen bertemu Pak Gubsu sangat penting bagi kami untuk menyemangati kami anggota Askonas dan Hatsindo yang dihuni kalangan muda, dalam menghadapi penetrasi asing, seperti MEA 2015. Di Rakorda yang diikuti DPC se-Sumut dan dihadiri pengurus pusat, arahan dan bimbingan Pak Gubsu kami rumuskan guna menjadi langkah-langkah perjalanan asosiasi dalam upaya peningkatan kompetensi anggota," kata Rikson.
Gubsu Gatot Pujo Nugroho didampingi Kadis Bina Marga Sumut Ir Effendi Pohan MSi dan Kadis PSDA Sumut Ir Dinsyah Sitompul MSi mengatakan, sangat menghargai niat kalangan muda di Askonas dan Hatsindo untuk maju dan berkembang di sektor jasa konstruksi Sumut.
Gatot meminta para pengusaha muda untuk tidak takut menghadapi MEA 2015, namun sebaliknya harus berkarya dengan mengedepankan skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan) yang dimiliki.
"Tentu itu harus dengan meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan agar tampil profesional. Saya minta agar ini dibahas lebih dalam di forum Rakorda. Rakorda juga saya harapkan menjadi ajang konsolidasi dalam upaya bersama-sama memberi kontribusi terbaik bagi pembangunan.
Gubsu menyebutkan, dalam dunia jasa konstruksi membutuhkan proses untuk maju dan berkembang. Untuk itu Gubsu kembali meminta para kontraktor di Sumut, untuk terus mengasah kemampuan dan terus mengupdate pengetahuan.
"Sebab tidak boleh meloncat-loncat karena ada proses yang membuat seorang pengusaha kontruksi itu maju dan berkembang serta berdaya saing. Jaman dimana kompetitifnya persaingan di jasa konstruksi saat ini, juga menuntut demikian," katanya.
Di Sumut, katanya, keberadaan para kontraktor sangat penting karena merupakan mitra strategis Pemprov Sumut dalam melaksanakan pembangunan. Untuk itu juga, dia menekankan agar metode pelaksanaan dalam suatu proyek pembangunan, hendaknya harus sudah matang dipersiapkan para kontraktor.
"Dan metode pelaksanaan ini menjadi dasar pertimbangan untuk pemenangan dalam pengadaan jasa konstruksi. Saya melihat beberapa pekerjaan yang berlangsung, ada kurang rapi. Saya kira itu disebabkan karena kurang matangnya metode pelaksanaan dipersiapkan," katanya.
Tak lupa Rikson menginformasikan perkembangan terkini jasa konstruksi di Sumut. Menurutnya, masih harus dikuatkan peran semua stakeholder jasa konstruksi (pemerintah, kontraktor, konsultan, perguruan tinggi, lembaga masyarakat) untuk terwujudnya pembangunan yang berkualitas, efektif dan efisien.
Dalam kaitan itu dan untuk membangun komunikasi yang baik dengan para pelaku jasa konstruksi, Gubsu menginisiasi untuk melaksanakan refleksi jasa konstruksi di akhir tahun 2014. Dia menyarankan Dinas Bina Marga, Dinas PSDA dan dinas fisik lainnya untuk berkoordinasi dengan Biro Pembangunan melaksanakan refleksi itu.
(Humas Pemprovsu)-(Er)